Apakah kamu sedang ngarep cinta?
Karena bukan penolakan yang membuat kegagalan terasa
sakit, melainkan semua harapan dan bayangan
yang udah kamu ciptakan duluan.
Tahu nggak kamu, bahwa semua bermula dari dalam.
Percuma ganti pacar atau pasangan berulang kali dengan
harapan ini-itu. Selama kamu nggak beresin inner kamu,
kamu nggak akan merasa bahagia.
Kalau inner kamu broken heart, kamu pasti akan
mengalami dibuat patah hati sama pasanganmu.
Kalau inner kamu broken, sekalipun gonta-ganti pasangan,
kamu tetap merasa ada yang kurang dan nggak bahagia.
Kalau inner kamu broken, kamu bisa jomblo selamanya.
Pernah nggak kamu ngarep?
Ngarep adalah hal yang rasanya sangat menyenangkan, namun ternyata menyesatkan. Menyenangkan karena kamu selalu membayangkan dia akan menjadi pasangan kamu. Membayangkan kamu dan dia berjalan bersama, bergandengan tangan, menikmati rasanya menjalani kehidupan bersama. Yang sebenarnya sama sekali tidak terjadi di dunia nyata. Semua itu hanya khayalan kamu!
problem #1: selalu memikirkan dia
Di tengah aktivitas yang kamu lakukan, otak kamu tidak bisa berhenti memikirkannya. Sedang apa dia saat ini? Bagaimana keadaannya? Apakah dia sudah makan? Padahal statusnya baru gebetan saja, tapi karena ngarep, dia sudah langsung jadi spesial.
problem #2: jadi sering stalking
Akibat kepikiran terus, otak mendorong kamu harus melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa penasaran akan dirinya. Apa yang sedang dia lakukan? Siapa saja yang sedang mendekatinya? Sampai akhirnya kamu melihat akun facebooknya sambil tanpa sadar sudah buang waktu, tenaga dan pikiran.
problem #3: nggak berhenti membahas dia
Kamu terus mencari cara untuk memuaskan imajinasi kamu terhadapnya. Akhirnya kamu membohongi diri sendiri dengan cara membicarakannya kepada teman-teman semua tentangnya. Akibatnya, kamu berilusi ngerasa sudah hampir jadian dan mengenal dirinya dengan baik.
problem #4: terjebak friendzone
Akibat takut ditolak tapi ngarep pengin deket-deket dia terus, akhirnya kamu PDKT dengan kedok dukun curhat. Kamu telah banyak berinvenstasi waktu, tenaga, dan pikiran, eh…. ujung-ujungnya terjebak friendzone dan dia malahan bilang makasih karena akhirnya jadian sama orang yang sering dia curhatin ke kamu. Sakitnya itu loh…
problem #5: hubungan berdasarkan asumsi
Bertahun-tahun kamu sering pergi bersama dan merasa hubungan kalian cukup mesra, kamu merasa dia sudah menjadi pasangan kamu, padahal nggak pernah dikonfirmasi. Sampai tiba-tiba dia susah dihubungi atau bahkan tanpa merasa bersalah mengenalkan pacar barunya sama kamu. Ternyata kamu hanya dianggap teman baik.
problem #6: di-dzhalim-in oleh pasangan
Pasangan sering abuse kamu secara verbal, bahkan fisik, tapi kamu terus bertahan, karena ngarep suatu hari dia akan berubah. Kamu berusaha untuk tidak membuatnya marah, kesal, dan bete. Bahkan meminta maaf walaupun kamu tidak salah. Padahal semakin kamu ngarep dia jadi baik, dia malah semakin seenaknya.
Bayangin, bagaimana kalau kamu bisa…
Punya relationship yang harmonis dan fulfilling, tanpa perlu main tebak-tebakan?
Nggak perlu overthinking apakah dia bakalan nikahin kamu, ketakutan dia akan selingkuh, atau hal-hal yang bikin kamu was-was, padahal sebenarnya cuma ada di kepala kamu saja?
Jadi pasangan yang suportif dan bikin dia nggak mungkin move on dari kamu?
Introducing
Kelas Healing Ngarep Cinta
Heal your broken heart and attract true love
Sabtu, 12 Desember 2020, pukul 13.00 – 16.00
Kamu butuh release, bukan butuh ngarep.
Sembuhkan dulu akar pahit, ketidaksukaan, keluhan, dan keyakinan negatif tentang hubungan romantis kamu sehingga kamu tidak perlu mengalami kejadian serupa, walaupun dengan orang yang berbeda.
Here’s what you get di Kelas Healing Ngarep Cinta:
- Menyadari 6 kelakuan nggak asyik akibat trauma masa lalu.
- Mengerti tentang ilusi penderitaan.
- Melek mengapa keinginan mendapatkan cinta dari orang lain menyebabkan kamu malahan nggak pernah dapat cinta alias hanya ngarep terus.
- Melepaskan keinginan sehingga akhirnya bisa mendapatkan cinta yang kamu inginkan.
- Menyembuhkan akar pahit dan luka batin.
- Belief clearing about relationships.
- Harness your energy.
- Releasing your emotional blocks using The Sedona Method.
Plus, kamu bisa langsung tanya dan healing 1:1 dengan Coach Lia dan Coach Anti. Harga private coaching dengan mereka saja lebih mahal daripada biaya program ini…
Tapi Coach Lia dan Coach Anti benar-benar ingin membagi teknik ini ke sebanyak mungkin orang…
“Saya dan pasangan menjalani hubungan long distance marriage selama 8,5 tahun dikarenakan hal-hal tertentu.
Namun di awal Agustus 2020, saya mendapat kabar bahwa pasangan berselingkuh. Walaupun berjanji akan menyudahi perselingkuhannya, namun ternyata di awal Oktober, kembali ketahuan kalau mereka masih berhubungan.
Rasa kecewa yang luar biasa menghantam saya karena merasa begitu mudahnya saya mempercayai janjinya untuk berhenti bersikap tidak setia.
Saat sedang betul-betul merasa down, tiba-tiba saya menemukan akun @ngarepcinta di Instagram. Entah kenapa, saat itu saya merasa semua postingannya sangat sesuai dengan apa yang sedang saya alami sehingga saya langsung segera mendaftar kelas healing Ngarep Cinta.
Selama di kelas ini, saya merasa semua yang dikatakan oleh Coach Anti dan Coach Lia itu masuk akal. Saya mulai sadar kalau selama bulan Agustus sampai Oktober ini saya kebanyakan drama. Alih-alih menyembuhkan luka, yang ada malahan semakin memperdalam luka.
Di kelas healing Ngarep Cinta, saya belajar melepaskan semua emosi yang tertahan di dada saya sampai jadi terasa jadi ringan.
Saya jadi sadar bahwa segala sesuatu memang sudah diatur oleh Allah dan apa pun yang sampai pada saya, saya hanya perlu bersikap ikhlas menerima karena itu sudah yang terbaik, sekalipun tampaknya tidak begitu.
Bahkan setelah kehilangan nafsu makan selama berhari-hari, setelah selesai kelas healing, hal yang pertama saya rasakan adalah rasa lapar yang luar biasa. Amazing, nafsu makan saya muncul begitu saja.
Setelah beberapa hari pasca healing pun, saya merasa tidak memiliki hasrat untuk marah ketika mengingat semua kejadian yang sudah saya alami. Bahkan kemarin saya memutuskan untuk memaafkan orang ketiga yang telah hadir di antara kami. Fyi, sebelumnya saya bercita-cita tidak akan memaafkan seumur hidup.
Yang saya sukai, materi di kelas ini bukan cuma sekedar teori. Di kelas pun lebih ke arah sharing ketimbang menggurui dan memaksakan apa yang diajarkan. Semuanya terasa menyenangkan dan terasa manfaatnya.
Kelas ini bukan kelas teori, tapi kelas ini benar-benar mengajarkan teknik yang sudah terbukti di kehidupan kedua Coach-nya sendiri.”
Annanda
“Inget banget pertama ketemu Coach Lia dan Coach Anti pas hidup saya lagi berantakan gara-gara cewek. Akhirnya setelah ikut private releasing, sekarang saya bahagia banget dan udah ngerti kalau saya nggak perlu ngejar, memohon-mohon, ngarep cinta, apalagi stres gara-gara relationship. Now, I just relax into Being.”
Riki
Your Price
Rp. 799.000 Rp. 599.000
Ready? Tekan tombol di bawah ini sekarang juga untuk mendaftar.
“Maret 2018—bulan yang nggak pernah aku lupakan. Akhirnya aku mengetahui kalau suamiku mempunyai WIL. Wanita muda yang seumuran dengan anak pertama kami.
Bahkan uang yang aku kumpulkan dari hasil kerja kerasku, merekalah yang menikmati.
Rasanya hopeless banget. Aku ditinggal dengan 3 anak laki-laki kami. Nggak ada tempat tinggal. Nggak ada uang. Nggak ada rumah—karena bertahun-tahun aku bekerja keras di negeri orang, uang yang aku kirimkan untuk membayar cicilan rumah nggak pernah dia bayarkan sehingga akhirnya disita oleh bank. Mobil pun dia bawa pindah ke luar pulau.
Aku kehilangan kontak dengan suami dan nggak tahu harus bagaimana. Hanya bermodal nekad dengan bayangan 3 anak yang butuh biaya pendidikan, aku pun menjadi TKW.
Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kelas release healing dengan Coach Anti. Perasaan yang tadinya seperti bongkahan batu besar di dalam dada bisa dilepaskan tanpa beban. Rasanya plong.
Sempat berjumpa lagi dengan mantan suami di bulan Desember 2019, tapi aku nggak ada perasaan apa-apa. Benci dan dendam sudah hilang. Aku mengikhlaskan dia bersama orang lain.”
Angeliyah
Kelas Healing Ngarep Cinta cocok buat kamu kalau kamu mau:
- Menyembuhkan luka batin masa lalu.
- Mendapatkan hubungan yang sehat, harmonis, suportif, dan nggak pakai drama.
- Meraih kembali hak kamu untuk bahagia.
- Bahagia merayakan cinta.
Kelas Healing Ngarep Cinta bukan buat kamu kalau kamu mau:
- Cari pasangan dengan cara yang manipulatif dan cuma pengin bikin pasangan bergantung sama kamu.
- Menjaring puluhan gebetan demi memuaskan ego.
- Keukeuh bisa nyelesain urusan ini hanya dengan mengubah mindset dan positive thinking aja.
meet coach irianti
Dalam usia relatif muda—usia 21 tahun—tanpa memiliki pengalaman berpacaran dan bermesra-mesraan saat remaja, Coach Anti langsung menikah.
Sayang setelah 11 tahun menikah terpaksa divorce, karena mantan suami Coach Anti terpikat wanita lain. Tentu bukan salah dari satu pihak. Akar pahit trauma masa kecil lah yang membuat hubungan tidak selaras. Wajar kalau si dia pergi.
Coach Anti sangat mengerti rasanya ngarep dan mengemis Cinta. Sebagai single parent, Coach Anti berharap banget cepat dapat pengganti suami yang baik.
Dalam kondisi mental dan jiwa ngarep cinta, dia berkenalan dengan banyak teman cowok yang menyukainya, namun yang aneh semua cowok itu bagaikan kembaran mantan suaminya. Bahkan satu orang yang naksir Coach Anti bernama sama dan memiliki tanggal ulang tahun yang persis sama dengan mantan suaminya!
Berkali-kali galau, kecewa, dan patah hati, Coach Anti akhirnya mengerti percuma “Ngarep Cinta” tanpa menyembuhkan akar pahit diri sendiri. Yang ada kita akan menarik energi yang sama dalam wujud manusia yang beda, akan jatuh ke lubang yang sama berkali-kali.
Sejak Itu, Coach Anti mendalami banyak teknik penyembuhan juga meditasi dan menjadi certified Healing dan Self Discovery Coach.
Kini, Coach Anti telah menikah kembali dan hidup rukun, selaras, dan bahagia.
meet coach adelia
Coach Lia pernah mengalami rasanya putus cinta dari orang yang disangkanya adalah “The One”. Udahlah capek-capek LDR, eh… yang tadinya disetujui oleh orang tua, ternyata cuma basa-basi. Tapi tetap aja hubungan ini dibela-belain sampai pada titik sudah nggak mungkin lagi.
Bertahun tahun waktu, pikiran, tenaga, dan uang terbuang percuma. Coach Lia tahu betul rasanya ketika “dipaksa” oleh kehidupan untuk menyerah pada impian.
Sampai-sampai karena depresi, Coach Lia pernah hampir pengin bunuh diri! Gagal untungnya, phew!
It was at that moment that she said to herself, “Enough is enough.”
Coach Lia pun mulai melakukan healing, melepas semua batasan dan beliefs yang membuatnya tidak memiliki hubungan yang langgeng.
Kini dia memiliki relationship yang loving, harmonis, fulfilling, yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Baca kisahnya di sini.
Daftar Kelas Healing Ngarep Cinta
Pengin jadi orang yang penyayang dan nggak obsesif? Pengin punya pacar baru yang juga penyayang?
Masih belum yakin? Simak apa kata mereka…
“Aku kesel banget sama pacarku, karena nggak pernah beliin bunga. Aku udah berusaha komunikasi. Tapi orangnya ngeyel, nggak mau disalahin. Padahal aku udah banyak berkorban buat kepentingan dia, apa sih salahnya ngasih bunga!?
Karena pikiran aku berisik banget, akhirnya aku booking sesi releasing dengan Coach Lia. Aku pun merasa lebih tenang.
Dan tiba-tiba nggak sampai seminggu kemudian, aku dibeliin hadiah yang melebihi bunga sama pacar aku. Dia kasih aku laptop. Aku butuh bangeeeeet buat kerjaan aku dan dia beliin aku! Terus, dia juga berubah banyaaakkk banget. Dia nggak lagi reseh dan berusaha mengontrol-ngontrol. Releasing works!”
Nura
“Suatu hari Coach Anti datang ke warungku. Aku langsung curhat karena aku mau mengatur Pak suami. Aku maunya dia harus begini dan begitu. Setelah sesi releasing kilat, aku sadar, ternyata aku tidak perlu begitu. Pak suami berubah sendiri. Releasing menjadi pengalaman yang terindah buat aku. Langsung mindset aku cling, gitu!”
Dewi
“Aku single parent dengan dua anak. Delapan tahun lalu, aku pindah ke Jakarta demi mengikuti mimpi mantan suami dengan meninggalkan pekerjaan dan menguras semua tabungan pribadi.
Pernikahan kami selama 7 tahun tadinya bahagia bak sinetron. Setelah di Jakarta, tiba-tiba dia berubah. Kami bertengkar dan keinginan bercerai tercetus dari mulut kami berdua.
Dia bilang, dia berusaha sabar menghadapi aku selama 7 tahun pernikahan kami. Sementara tidak pernah sekali pun dia pernah memberi tahu apa pun meskipun aku udah bertanya. Aku patah hati karena dia kabur dan meninggalkan aku dan anak-anak tanpa sepatah kata pun.
Aku berusaha memperbaiki keadaan namun akhirnya menyerah dan memilih bercerai.
Setelah satu tahun berlalu, aku butuh untuk ngecek keadaan hati setelah perceraian.
Random searching dan scrolling, tiba-tiba aku nemu info akun @ngarepcinta di Instagram.
Semesta yang membimbing aku karena aku memang butuh kelas ini untuk menghidupkan harapan di diriku agar mampu berdiri di atas kaki sendiri. Aku ingin bahagia dengan pasanganku selanjutnya, menikmati hidup dan pernikahan yang membahagiakan satu sama lain.
Tadinya sempat ragu, soalnya nama kelasnya desperate banget: NGAREP CINTA, hahaha.
Terus, karena sering ikutan kelas yang terlalu mengawang-awang, jadinya aku pikir sama aja dengan kelas lain.
Tapi ya itu, apa yang dipertemukan oleh semesta susah untuk diabaikan.
Sabtu 19 September 2020, hari kelas healing Ngarep Cinta diadakan, juga tepat 1 tahun aku dan mantan suami sah bercerai.
Sebagai pengingat bahwa segala sesuatu bisa berubah, aku dikasih scolarship oleh kelas healing Ngarep Cinta. Alhamdulillah, aku dapat hadiah anniversary perceraian, hehehe.
Aku juga digratisin private consultation sama Coach Lia. Senang, terharu, dan berterima kasih sekali.
Semoga makin sukses untuk kedua coach yang baik hati di Kelas Healing Ngarep Cinta “Attract True Love”.
Setelah kelas ini, aku jadi lebih tenang. Aku merasa percaya diri dan plong. Percaya dirinya karena udah tau cara untuk release apa pun yang negatif, termasuk self talk yang negatif.
Aku paling suka karena materi yang diberikan sangat powerful dan bisa langsung dipraktikkan oleh siapa saja. Aku juga suka energi dari kedua coach.
Penjelasan dan ilmu yang selalu aku cari dan pemahaman lebih dalam tentang diri yang sejati aku temukan di kelas ini. Perspektifnya mencerahkan. Aku jadi ngerti bahwa segala masalah, pola pikir, belief, dogma, dan segala yang kita pegang belum tentu benar.
Aku pengin orang tahu kalau di kelas ini, coach-nya berpengalaman jatuh bangun dalam relationship sehingga semuanya udah terbukti, tersertifikasi di bidang healing, adminnya ramah dan fast respond.
Materinya bagus dan solutif. BEDA dari yang lain.”
Dhida
“Saya single parents sejak 13 tahun lalu. Anak laki-laki saya yang berusia 20 tahun sudah mulai pacaran dan sibuk sendiri, membuat saya takut ditinggal sendiri.
Sejak bercerai sampai sekarang, saya nggak nyaman pergi ke tempat ramai sendiri. Sepertinya, orang tahu kalau saya gagal mempertahankan perkawinan dan saya yang salah.
Saya mengikuti kelas healing Ngarep Cinta karena ingin move on dan hidup bahagia, terlepas dari pengalaman yang nggak enak. Saya ingin bisa happy walaupun sendiri, atau kalau diberi jodoh lagi, hubungan bisa lebih harmonis.
Ilmu di kelas ini keren banget! Di sini, kita diingatkan kalau kita tuh ENOUGH.
Setelah kelas, saya merasa lebih plong dan mengerti apa yang harus dilakukan. Saya makin mengerti kalau nggak usah ngarep karena pengharapan itu yang bikin sakit hati. Kalau ada keinginan, lepaskan saja. Law of attraction hanya akan bekerja jika kita melepas ngarep.
Kita juga jadi sadar kalau kita tidak sendiri. Banyak juga yang punya pengalaman sama. Jadi, nggak usah putus asa atau patah semangat.
Miracle yang aku alami banyak. Tapi yang satu ini bikin sedikit amaze.
Sore-sore, nonton acara Baim Wong yang lagi makan sate kambing.
Duh, pengin banget, kan…
Tapi lagi zaman PSBB gini, kok serem kalau harus pergi ke resto. Ya udah, lepasin aja.
Eeeh, besok siangnya, tiba-tiba tukang sate ayam yang mangkal di depan rumah datang bawain sate kambing!!! FREE buat saya karena selama ini dibolehin jualan sate ayam di depan rumah.
Sampe bengong kegirangan. Amaze banget…
Lha, kemaren pengin banget sate kambing… Lha, dapet gratis dari tukang sate ayam. Mustinya kalau mau ngasih, kan, sate ayam sesuai yang dia jual, ya…
Sampe sekarang masih takjub sih…
Keren emang ilmu-ilmu di kelas ini, hihihi…”
Citra
“Sudah lebih dari setengah tahun aku diabaikan suami karena kesalahanku. Walaupun aku sudah minta maaf berkali-kali, aku chat nggak pernah dibalas. Sakit juga nggak peduli. Kebetulan kami tinggal beda kota karena bisnis dia di luar kota.
Nggak tau lagi apa yang harus aku lakukan. Sampe sering sesak napas dan dokter diagnosa aku kena anxiety. Ditambah lagi situasi pandemi ini, penderitaannya tambah berat.
Pas ada dapat info kelas healing Ngarep Cinta, aku langsung daftar, karena aku takut aku terpuruk.
Ternyata kelas ini BEDA dari LOA dan aku cocok.
Aku suka karena kelas ini membuka pikiran.
Alhamdulillah setelah ikut kelas healing sudah mendingan. Kesedihan dan kekhawatiran berkurang.
Aku suka karena kelas healing Ngarep Cinta ini membuka pikiran. Aku juga udah mulai tidak terlalu berharap lagi.
Alhamdulillah tadi pagi tumben banget suami telepon nanya kabar.”
Ecy
“My biggest struggle was a breakup, and I was in deep apathy and grief at that time. I don’t know what is going to happen if I hadn’t found Coach Adelia. I went to psychiatrists but they don’t learn how to manage and release emotions. But Coach Adelia helped me letting all of this unconscious stuff go. At first, I was surprised that we can easily let go of unwanted emotions without we have to kill ourselves. I was in my head and not so much in contact with my feelings and emotions.
In comparison to this state of Being I just experienced after Coach Adelia helped me to let go of that sense of lack, ngarep cinta is like begging for dirt to eat, when you can have the full table!
Throughout my year of working with Coach Adelia by my side, most of the time is I feel released and delightful, I sense ease in the body, and I stop taking things too seriously. The feeling of love is always there too. It’s coming from within. We’re not dependent on another person for our happiness. I can see I wasn’t loving myself and I’m starting to love myself and I can start loving other people myself.
I’m happy I found Coach Adelia! She makes releasing stuff from the subconscious both easy and fun.”
Henrik
“Pernikahanku sudah berjalan selama 16 tahun. Tapi aku sering merasa hampa, merasa tidak disayang suami.
Aku ikutan kelas healing Ngarep Cinta agar lebih menemukan bahagia dari dalam diri sendiri.
Kelas ini sangat bermanfaat. Asyik banget belajar bareng Coach Anti dan Coach Lia.
Memang kelas ini beda, ya, membuat aku jadi punya kebiasan baru, yaitu kirim-kirim cinta ke segala sesuatu dan semua hal setiap pagi. Sama seperti waktu dibimbing di kelas.
Aku juga jadi berubah doanya. Dulu, kalau doa, kan, bikin permohonan yang buanyak…
Sekarang, tiap berdoa hanya ucapan syukur…. Terima kasih, Tuhan, atas tubuh yang sehat, terima kasih atas kesehatan suami, terima kasih atas banyak hal. Semua aku sebutkan, bahkan sampai baju, kasur, dan barang-barang yang aku punya, dan lain-lain.
Emosi juga bisa lebih terkontrol. Misalnya ada teman yang bikin emosi dan senang drama, sekarang udah nggak ngefek buatku. Biasanya, kan, ih, kesel banget gitu, ya.
Aku jadi lebih ringan menjalani hidup dan bisa melepaskan semua rasa. Tinggal sejatinya hidup: Cinta dan bahagia.
Dalam waktu 3 hari setelah kelas, kelihatan banget perubahan dalam diri suami. Yang biasanya kalau aku nge gas sedikit dia ikutan marah, ini kok, nggak?
Ajaib…. Dalam waktu 2 minggu, beberapa hari ini, suamiku berubah penuh canda! Tanpa diminta memang suamiku berubah sendiri jadi penuh cinta.
Seperti yang Coach Lia bilang, cara vibrasi juga bisa berubah-ubah setiap hari. Kalau vibrasi kita berubah, yang lain mengikuti. Jadi, ya, aku ngikut aja, terserah batin mau bawa vibrasi ke mana.
Terima kasih, Coach Anti dan Coach Lia, sudah berbagi.
Aku cerita ke temen-temen kantor, dan mereka langsung mau ikutan kelasnya!”
Theresia
“Pernah dulu kena yang namanya body shaming. Rasanya gila, seolah-olah dunia runtuh. Semua orang kelihatan cantik dan aku yang paling jelek di muka bumi. Itu benar-benar titik terendah. Boro-boro menjalani suatu hubungan. Rasanya aku selalu tidak pede.
Dulu, ada orang yang aku suka di masa lalu, dan sepertinya dia bisa menerima aku. Kalau tiba-tiba ingat dia, aku pasti menangis dan selalu membandingkan dia dengan orang lain yang sedang dekat denganku. Kadang-kadang, pikiran bilang, “Kejar aja lagi.” Dan hati pun bertanya-tanya, apa kelebihan dia sehingga layak dikejar? Hasilnya, aku selalu berhenti di sini dan nggak pernah punya hubungan yang aku inginkan.
Akhirnya aku memutuskan untuk healing dibantu oleh Coach Lia dengan teknik Sedona Method. Aku belajar caranya melepas emosi sehingga aku bisa menjadi diri sendiri.
Karena ingin terus move on untuk urusan cinta, aku ikutan Kelas Healing Ngarep Cinta bersama Coach Anti dan Coach Lia.
Setelah mengikuti Kelas Ngarep Cinta bersama Coach Anti dan Coach Lia, aku jadi sadar di mana “salahku”. Aku memutuskan untuk benar-benar mencintai diri sendiri dulu — istilah kata, bucin diri sendiri. Aku sadar, dengan lebih mencintai diri sendiri, aku bisa membuka diri untuk orang lain. Dengan mencintai diri sendiri, baru aku bisa mencintai orang lain dengan baik.
Kini, aku jadi lebih mencintai diri sendiri, bisa lebih menghargai diri sendiri, dan bisa move on dari sesuatu yang tidak pasti.”
Elga
“Setelah 10 tahun menikah, hubungan digantung oleh suami tanpa kepastian karena dia tertarik kepada orang lain, juga tidak pernah dinafkahi lahir dan batin.
Tiga tahun kemudian, aku diminta untuk mengajukan cerai di pengadilan agama. Anak-anak ikut aku tanpa nafkah dari mantan suami.
Setelah dua tahun semenjak resmi bercerai, saya mulai menjalin hubungan dengan pria lain, tapi selalu saja mereka tidak siap untukku.
Pernah menjalin hubungan dengan pria beristri. Kami menjalani pertemuan dengan sembunyi-sembunyi, namun karena aku merasa bersalah kepada istrinya, aku memutuskan untuk tidak menghubungi dia lagi.
Kemudian aku menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda 15 tahun.
Sama juga, kita bertemu dengan sembunyi-sembunyi karena dia takut orangtuanya tau.
Aku merasa tidak layak untuk dia: digantung tanpa kepastian, ghosting, dan menjalin hubungan tanpa restu orangtua.
Banyak banget rasa yang berkecamuk di dada. Sedih, benci, kecewa, hampa, takut, sial, putus asa.
Tadinya sok-sok an kuat dengan menahannya, berusaha menolak semua rasa tersebut, dan selalu memaksa diri untuk berpikir positif.
Tapi yang ada, rasa tersebut semakin kuat dan membuat aku semakin terpuruk dengan rasa sakit.
Alhamdulillah, Allah telah mempertemukan aku dengan Coach Lia dan Coach Anti di Instagram, dan Alhamdulillah, aku diizinkan mengikuti kelas healing @ngarepcinta.
Sebelum kelas healing dimulai aja, aku udah merasa lega dan bahagia banget.
Saat ini, aku tidak lagi memaksakan rasa.
Apa yang mau muncul, muncullah. Apa yang mau lewat, ya lewatlah.
Ternyata aku lebih lega setelah menyadari rasaku sendiri dan melepas apa yang tidak bisa aku kendalikan.
Terima kasih, Coach Lia dan Coach Anti.
Kini, aku siap untuk dicintai dan mencintai, mendapatkan keluarga yang bahagia.”
Sanny
Di titik ini, kamu punya dua pilihan…
- Ngelanjutin ritual ngarep, dengan harapan kalau kamu tetap berbuat baik dan membiarkan harga diri kamu terinjak-injak, akhirnya si dia bakalan ngelirik kamu.
- Gabung di Kelas Healing Ngarep Cinta supaya kamu bisa menyembuhkan akar pahit dan menemukan relationship yang selama ini kamu impikan.
Pilihan ada di tangan kamu. Yang penting kamu ingat, seperti kata Einsten, “Kita tidak bisa menyelesaikan masalah kita dengan pemikiran yang sama ketika kita menciptakan masalah tersebut.”
Hope to see you soon!