Apakah kamu memiliki hubungan sehat dengan pasangan?
Banyak orang yang sudah mempunyai pasangan — suami, istri, pacar — tapi merasa seperti tidak memiliki pasangan. Kenapa? Karena sudah bertahun-tahun bersama namun tidak terjalin kedekatan emosional yang sehat.
Masing-masing punya kesibukan dan dunia sendiri yang tidak diketahui oleh pasangannya. Mau bicara, takut akhirnya jadi berdebat. Mau curhat, takut dihakimi dan tidak didengarkan. Mau menceritakan ide, takut dikritik.
Akhirnya, teman suami tidak kenal istri. Teman istri tidak kenal dengan suami. Suami tidak kenal sahabat istrinya. Istri tidak kenal kolega suaminya.
Ada banyak rahasia di antara kalian berdua. Kalian nggak bisa jujur dan bebas karena khawatir jika jujur, maka akan terjadi konflik yang berujung perpisahan.
Table of Contents
Takut tidak punya privasi
Memang betul, walaupun kamu sudah menikah atau pun berpacaran, manusia perlu tetap memiliki keleluasan pribadi. Meskipun sudah berhubungan dalam jangka waktu lama, sangatlah wajar jika kamu tetap butuh sedikit “Me time” dan sejumput privacy.
Namun privacy berbeda dengan rasa takut dan rasa negatif lainnya. Rasa negatif muncul ketika kamu menyimpan pikiran dan perasaanmu bukan karena urusan privasi, namun karena ada ketakutan tidak diterima oleh pasanganmu. Atau, bisa jadi juga kamu sebenarnya memang punya rahasia dan tidak memiliki integritas terhadap pasanganmu sehingga kamu takut untuk jujur dan selalu bertindak penuh rahasia dengan alasan privacy.
Hubungan seperti ini tentu tidak sehat. Bagai api dalam sekam, suatu hari urusan ini akan mencuat dan membakar semuanya.
Hubungan Sehat Dengan Pasangan
Ada banyak ciri hubungan yang sehat dengan pasangan. Inti mendasar dari hubungan yang sehat adalah kamu bisa mengungkapkan perasaan tanpa merasa takut. Kamu juga merasa bebas untuk menjadi diri sendiri tanpa perlu berpura-pura menjadi orang lain.
Nah, apakah hubunganmu dengan pasangan sudah sehat?
Dari sekian banyak ciri hubungan yang sehat, 3 ciri berikut cukup penting untuk dimiliki pasangan agar hubungannya menjadi sehat.
3 Ciri-ciri Hubungan Sehat Dengan Pasangan
1. Trust
Kamu percaya pasanganmu menyayangimu, jujur, dan memiliki integritas.
Kamu memiliki hubungan yang bebas namun bertaggung jawab.
Kamu tidak mencari-cari tanpa henti ketika pasanganmu sedang pergi dan ada urusan sendiri.
Kalau hubungan dengan pasangan tidak sehat, sebentar-sebentar, salah satu akan menelpon pasangannya, menanyakan dia ada di mana, dan lebih parahnya lagi, ada yang meminta foto dan video call dari lokasi yang dikunjungi oleh pasangannya dan dengan siapa saja dia pergi.
Jika kamu merasa pasanganmu harus lapor setiap saat, berarti hubunganmu kurang sehat. Patut dipertanyakan, mengapa kamu tidak mempercayai dia? Ada trauma dan memori buruk apa di dalam inner kamu sehingga kamu susah percaya kepada orang lain?
2. Hadir sepenuhnya
Ketika kalian bersama-sama, kamu bisa memberikan kehadiran, kesadaran, dan perhatian kamu pada kebersamaan tersebut.
Pikiranmu tidak melayang-layang, mengembara ke sana kemari. Nggak memikirkan anak, memikirkan kerjaan, memikirkan sinetron yang belum ditonton, memikirkan masalah keuangan, bahkan lebih parah lagi, memikirkan dan mengingat cewek lain atau cowok lain.
Jika kamu tidak bisa sepenuhnya bergembira dan hadir untuk pasangan kamu, patut dipertanyakan, apa sebabnya. Mengapa rasa suka ketika bersamanya hilang? Apakah kamu bosan? Apakah kamu menggampangkan karena sudah menjadi istri atau suami? Atau ada yang hal lainnya?
Yang, jelas jika pikiranmu selalu mengembara, maka hubunganmu kurang sehat.
3. Penerimaan dan dukungan
Kamu mau mendengarkan dengan penuh perhatian, mulai dari problem dia, curhatan dia, juga cerita harian yang dia lakukan tanpa kamu.
Kamu juga tidak langsung mengkritiknya ketika dia membicarakan ide-ide usaha, kegiatan, atau hobinya, hanya karena ide-ide itu mungkin tampak bodoh dan buang uang di matamu.
Selama tidak melanggar tanggung jawab dan kesepakatan bersama, baik lahir, batin, moral, dan material, kamu selarasnya men-support apa yang menurutnya baik. Kalaupun ada masukan untuk gagasan-gagasannya, kamu bisa membicarakannya dengan santai tanpa nafsu menggebu karena ingin menghakimi pemikiran, ide, dan hobi pasanganmu itu.
Jika belum apa-apa kamu selalu ingin mengkritik dan mengatur pasanganmu, coba diperhatikan apa yang sebenarnya kamu takuti? Di dalam hatimu ada perasaan negatif apa jika pasanganmu melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan pemikiranmu? Jangan-jangan, hubunganmu kurang sehat karena jauh di lubuk hati, ada perasaan berlomba. Perasaan egomu yang ingin membuktikan siapa yang lebih benar dalam mengambil keputusan kepada pasanganmu. Kamu tanpa sadar menganggap dia rival, bukan pasangan yang selarasnya kamu terima dan dukung dengan sepenuh hati.
Mulailah lebih sadar tentang hubunganmu dengan pasangan.
Hubungan yang sehat dengan pasangan dimulai dengan kesadaran.
Perhatikan apakah kamu mempercayai pasanganmu? Apakah kamu menikmati kebersamaan dengannya tanpa ingin buru-buru kabur untuk melanjutkan ritualmu dengan diri sendiri? Apakah kalian saling memberikan dukungan dan penerimaan tanpa syarat?
Jika ada satu saja ciri di atas yang belum bisa kamu lakukan, segera sembuhkan akar pahitnya sehingga hubungan kalian kembali harmonis seperti saat dulu kalian memutuskan untuk bersama-sama.
Bila kamu ingin punya hubungan yang harmonis, selaras, rukun, dan bahagia, ikutan kelas healing bareng Coach Anti dan Coach Lia, yuk. Ingat, kebahagiaan dan kesehatan mentalmu adalah yang utama.
Sekarang giliran kamu.
Apakah kamu memiliki 3 ciri hubungan yang sehat dengan pasangan? Tuliskan di kolom komentar, ya.
Save this for later!
Apakah post in bermanfaat dan menginspirasi buat kamu? Simpan di board kamu di Pinterest. Dan bagikan di social media-mu. That way, you’ll always have this info on hand!
Leave a Reply