Apakah kamu pernah ngarep?
Hmmm… Barang siapa pernah PDKT, pasti pernah terjangkit virus ngarep yang mematikan ini.
Disebut mematikan karena ngarep paling pinter menciptakan ilusi. Bikin kamu happy karena kamu selalu membayangkan dia akan menjadi pasangan kamu. Membayangkan kamu dan dia berjalan bersama, bergandengan tangan, menjalani hidup bareng-bareng, dan dunia rasanya kelap-kelip.
Padahal sebenarnya semua kejadian itu cuma ada di kepala aja dan sama sekali tidak terjadi di dunia nyata. Semua itu hanya khayalan kamu!
Ujung-ujungnya kamu sakit hati dan berisiko jomblo selamanya, padahal kamu sudah berinvestasi waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengumpulkan semua metode, tips, dan trik PDKT dan relationships yang ada di dunia.
Bukan penolakan yang membuat kegagalan terasa sakit, melainkan semua harapan dan bayangan yang udah kamu ciptakan duluan.
Table of Contents
Tahu nggak kamu, bahwa semua bermula dari dalam.
Percuma ganti pacar atau pasangan berulang kali dengan harapan ini-itu. Selama kamu nggak beresin inner kamu, kamu nggak akan merasa bahagia.
Kalau inner kamu broken heart, kamu pasti akan mengalami dibuat patah hati sama pasanganmu.
Kalau inner kamu broken, sekalipun gonta-ganti pasangan, kamu tetap merasa ada yang kurang dan nggak bahagia.
Kalau inner kamu broken, kamu bisa jomblo selamanya.
Kalau kamu baca ini dan langsung berasa tertohok, nggak usah sedih. Kamu nggak sendirian. Kita semua pernah kok ngarepin cinta dan nggak kesampaian.
Sebabnya adalah karena kita terjebak di dalam 6 tanda-tanda yang akan segera kita bahas.
Kalau kamu tahu tanda-tandanya, maka kamu bisa menyelesaikan masalahnya melalui teknik releasing, healing, energetic sensory system, dan DNA activation bareng Coach Lia dan Coach Anti.
Makanya, yuk, waspada terhadap 6 tanda-tanda kamu ngarep cinta supaya kamu nggak perlu jatuh terus ke lubang yang sama….
6 Tanda-tanda Kamu Ngarep Cinta
1. Selalu memikirkan dia
Di tengah berbagai aktivitas yang kamu lakukan, otak kamu nggak bisa berhenti memikirkan dia. Sedang apa, ya, dia saat ini? Bagaimana keadaannya? Apakah dia sudah makan?
Padahal statusnya baru gebetan saja, tapi karena ngarep, dia sudah langsung jadi spesial.
2. Jadi sering stalking
Akibat kepikiran terus, otak mendorong kamu harus melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa penasaran akan dirinya. Apa yang sedang dia lakukan? Siapa saja yang sedang mendekatinya?
Saking penasarannya, sampai-sampai akhirnya kamu “menyiksa” diri sendiri: melihat akun Facebook-nya, scrolling akun Twitter-nya, mantengin aktivitas Instagram-nya, googling namanya sampai berlembar-lembar, sambil tanpa sadar sudah buang waktu, tenaga dan pikiran.
3. Nggak bisa berhenti membahas dia
Saking ngarepnya, kamu terus mencari cara untuk memuaskan imajinasi kamu terhadap dia.
Akhirnya kamu membohongi diri sendiri dengan cara membicarakannya kepada teman-teman semua tentangnya. Kamu mengarang-ngarang cerita yang kamu ciptakan berdasarkan asumsi di kepala.
Akibatnya, kamu keterusan berilusi ngerasa sudah hampir jadian dan mengenal dirinya dengan baik.
4. Terjebak friendzone
Akibat takut ditolak tapi ngarep pengin deket-deket dia terus, akhirnya kamu PDKT dengan kedok dukun curhat.
Kebayang, nggak? Kamu telah banyak berinvenstasi waktu, tenaga, dan pikiran, eh…. ujung-ujungnya terjebak friendzone dan dia malahan bilang makasih karena akhirnya jadian sama orang yang sering dia curhatin ke kamu. Sakitnya itu loh… Dan yang lebih mengherankan, kamu positive thinking dengan bilang, “Nggak apa-apa. Cinta nggak harus memiliki. Yang penting dia happy.”
5. Hubungan berdasarkan asumsi
Bertahun-tahun kamu sering pergi bersama dan merasa hubungan kalian cukup mesra, kamu merasa dia sudah menjadi pasangan kamu, padahal nggak pernah dikonfirmasi. Kamu bisa “ngerasa” kalau dia juga selalu mikirin kamu.
Tahu-tahu, tiba-tiba dia susah dihubungi atau bahkan tanpa merasa bersalah mengenalkan pacar barunya sama kamu. Ternyata, selama ini kamu hanya dianggap teman baik!
6. Di-dzhalim-in oleh pasangan
Nah, kejadian ini sering terjadi kalau kamu udah berkomitmen pacaran atau menikah sama dia.
Pasangan sering abuse kamu secara verbal, bahkan fisik, tapi kamu terus bertahan, karena ngarep suatu hari dia akan berubah. Kamu berusaha untuk tidak membuatnya marah, kesal, dan bete. Bahkan meminta maaf walaupun kamu tidak salah demi menjaga mood-nya. Padahal semakin kamu ngarep dia jadi baik, dia malah semakin seenaknya.
There you have it. 6 tanda-tanda kamu sudah ngarep cinta.
Apakah ada satu atau dua tanda-tanda pernah kejadian ke diri kamu?
Kalau iya, remember, be easy in yourself.
Bukannya kamu nggak boleh ngarep, tapi ketika kamu berharap banyak kepada seseorang, yang belum jelas apakah naksir kamu atau nggak, kamu sudah memulai hubungan dari energi yang desperate. Kalau pake logika, ruginya lebih banyak daripada baiknya.
Dan ketika kamu memulai sesuatu dari tempat yang rendah, naik kelasnya juga susah. Ketika kamu ngarep, goodbye aja deh, relationship yang loving, harmonis, suportif, dan fulfilling.
Kamu butuh release, bukan butuh ngarep.
Sembuhkan dulu akar pahit, ketidaksukaan, keluhan, dan keyakinan negatif tentang hubungan romantis kamu sehingga kamu tidak perlu mengalami kejadian serupa, walaupun dengan orang yang berbeda.
Kalau kamu udah siap untuk punya relationship yang selama ini kamu mimpi-mimpikan, ikutan kelas “Ngarep Cinta” bareng Coach Anti dan Coach Lia. Heal your broken heart and attract true love.
Sekarang giliran kamu.
Yang mana dari 6 tanda-tanda ngarep di atas yang udah pernah kamu alami—atau mungkin lagi kamu jalani? Komen di bawah, ya.
Save this for later!
Apakah post in bermanfaat dan menginspirasi buat kamu? Simpan di board kamu di Pinterest. Dan bagikan di social media-mu. That way, you’ll always have this info on hand!
Leave a Reply