Mungkin kamu sedang galau dan bertanya-tanya: bagaimana cara berhenti ngarep?
Bagaimana caranya move on dengan cepat?
Karena nggak ada tanda-tanda yang jelas kalau dia membalas rasa suka kamu, dan kamu menyadari sudah banyak buang waktu dan mulai putus asa…
Table of Contents
Pengin berhenti ngarep tapi nggak bisa?
Jadi, kamu lagi dekat sama seseorang yang spesial. Orangnya enak diajak ngobrol, wawasannya luas, nggak bosen dipandangi terus-menerus, mandiri, mudah bergaul, lucu menggemaskan, dan wangi lagi!
Kamu sudah beberapa kali kencan dan berpikir kalau si dia tertarik sama kamu.
Sayangnya, itu nggak berlangsung lama. Pelan-pelan tapi pasti, si dia mulai menjauh. Chat kamu jarang dibalas—padahal udah bercentang dua biru alias cuma di-read aja. Ajakan kamu mulai ditolak dengan alasan sibuk kerja.
Karena penasaran, kamu mulai stalking ke social media-nya. Ternyata, dia malahan sempat-sempatnya mengajak teman yang lain ketemuan.
Belum mau menyerah, kamu masih menunggu kabarnya. Tapi cuma angin lalu aja yang lewat…
Sampai akhirnya, kamu berada di titik berniat untuk mulai melupakannya.
Pas udah niat begitu, cobaan mulai datang.
Telepon genggam kamu berbunyi dan pas dilihat, ternyata si dia!
“Hei. Kamu apa kabar?”
Sebuah sapaan yang menyejukkan hati nurani. Dan kamu pun ngarep lagi.
Sadarilah kalau kamu cuma buang waktu.
Nggak sedikit orang menaruh harapan kembali saat merasa punya kesempatan, padahal gebetan sudah menunjukkan gelagat kalau mereka nggak tertarik sama kamu.
Hati kecil kamu sebenarnya sudah menyadari, kalau ternyata dia nggak cinta kamu balik.
Tapi otak kamu berontak. Masa iya sih? Kan, waktu yang sudah kalian habiskan sama-sama begitu berkesan…
Dan kamu juga bisa merasa kok, kalau dia juga masih mikirin kamu… Masa iya, kamu harus menyerah begitu aja tanpa mencoba lebih keras lagi?
Lagunya Coldplay pun terngiang-ngiang menyemangati kamu, “If you never try, you’ll never know.” 🎶
Kamu mulai takut kehilangan dia. Kamu sudah membayangkan hal yang indah-indah bersama dia dan menggantungkan kebahagiaan kamu kepada dia. Otak pun mendukung kamu untuk mempertahankan dia, sekalipun kamu harus mengorbankan harga diri kamu supaya dia nggak jadi meninggalkan kamu.
Dan kamu pun ngarep lagi… Dan lagi… Dan lagi… Tanpa ada hasil yang nyata.
Akhirnya, kamu cuma menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran cuma untuk sesuatu yang tidak pernah pasti.
Yang perlu kamu tahu…
Kamu harus ingat, saat ketemu orang yang tepat dan benar-benar menyukai kamu, semuanya akan terjadi secara natural. Nggak perlu main tebak-tebakan. Nggak akan ada rasa khawatir kalau ternyata dia cuma ngasih harapan kosong. Karena orang yang di seberang sana pun akan bekerja sama dengan kamu untuk mewujudkan komitmen yang serius.
Dan seluruh alam semesta akan berkonspirasi untuk membantu kalian. Semuanya berjalan tanpa effort dan mengalir tanpa resistance.
Kalau cuma kamu aja yang usaha, berhentilah untuk mengejar dia karena kamu cuma buang waktu, tenaga, dan pikiran—dan kemungkinan besar juga dana yang tidak sedikit (at least buat beli pulsa untuk stalking…).
5 Cara Berhenti Ngarep Yang Paling Ampuh
Pengin berhenti ngarep tapi nggak bisa?
Nggak usah sedih. Simak 5 cara move on dengan cepat yang sangat efektif untuk mengatasi virus ngarep.
1. Pikiran dan perasaan nggak usah dilawan.
Mungkin kamu sudah berusaha menghilangkan pikiran tentang dia. Kamu memaksa diri untuk nggak memperhatikan dia lagi. Kamu nggak mau ngarep apa pun lagi dari dia.
Sayangnya, apa pun usaha kamu untuk ngelupain dia, pikiran kamu malah semakin ingat terus sama dia.
Kamu perlu tahu bahwa sesuatu itu, tambah pengin dilupakan, malah tambah teringat. Kenapa? Karena memang seperti itulah kerja alamiah otak kamu.
Nggak percaya?
Coba kamu tes aja. Bilang kepada diri sendiri, “Jangan ngebayangin gajah warna pink!”
Hmmm… Anehnya, gajah pink malahan langsung kebayang.
Masih belum yakin? Oke, kita coba lagi. Jangan mikirin kue apel yang harum dengan keju yang meleleh di atasnya. Jangan ngebayangin wanginya ketika baru keluar dari oven dan aromanya memenuhi seluruh sudut dapur.
Kamu mikirin bentuk dan wangi kue yang enak itu, kan? Malahan, mungkin air liur menetes dan kamu jadi lapar!
Begitulah cara otak kamu bekerja. Makin dibilang jangan, makin dia ngeyel!
Sama halnya dengan si dia. Perasaan ngarep nggak usah dilawan, tapi jujur diakui.
Terima semua perasaanmu. Sambil nangis juga boleh.
Ajaibnya saat diakui dengan jujur, pikiran kamu tentang dia malah berkurang lho. Silahkan kamu coba.
2. Nggak perlu menyibukkan diri.
Nggak usah sok melakukan banyak aktivitas yang menyibukkan demi mengisi waktu kosong yang biasa kamu gunakan untuk melamun atau merenung. Semakin kamu lari dari perasaan ngarep kamu, ketika akhirnya kamu sendirian di tempat tidur, kamu bakalan teringat lagi dan semakin sulit untuk melupakannya.
Banyak orang berusaha menyibukkan diri sehingga tidak perlu terus mengingatnya, apalagi setelah kelelahan di malam hari, mereka akan langsung tertidur. Tapi kebiasaan menekan perasaan hanya akan melukai kamu lebih dalam lagi. Kamu jadi seperti bom waktu yang siap meledak setiap saat.
3. Terima kenyataan bahwa dia tidak menyukai kamu.
Sebenarnya yang membuat kamu tidak bisa berhenti ngarep adalah karena kamu nggak mau menerima kenyataan. Kamu tahu, hatimu tahu, dia tidak cinta, tapi kamu tidak mau mengakuinya.
Akui saja, izinkan rasa pedihnya hadir. Lalu biarkan menguap.
Kamu layak mendapatkan seseorang yang juga menyukai kamu. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan.
Kalau kamu memaksakan diri bertahan di samping seseorang yang pernah membuang kamu, kemudian menyukai kamu, bisa-bisa, kamu malahan akan melakukan apa pun untuk membuat dia senang supaya dia nggak meninggalkan kamu. Padahal, dia nggak melakukan hal yang sama.
Coba jujur sama diri sendiri: Apakah hubungan tidak sehat seperti itu yang ingin kamu pertahankan?
4. Jangan marah. Dia memiliki hak penuh terhadap perasaannya.
Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksakan perasaan orang lain.
Justru, berterima kasihlah. Karena dia men-trigger perasaan ngarep kamu, kamu jadi bisa menyembuhkan luka batin yang selama ini nggak kamu sadari.
Dan tanpa perlu menyalahkan siapa-siapa, mungkin nggak kalau dia sebenarnya juga nggak salah-salah amat dan semua ini terjadi karena asumsi dan bayangan di kepala sudah sudah menyesatkan kamu? Kalau iya, ini saatnya untuk menyadari untuk nggak perlu terlalu percaya sama apa yang dibilang oleh pikiran! It’s time to take your power back.
5. Lepaskanlah.
Terimalah semua kejadian yang kamu alami, lengkap dengan semua paket bayangan tentang dia, kenangannya, perasaan kamu, seluruhnya dan seutuhnya. Lalu lepaskanlah.
Susah untuk melepas? Makanya, kamu perlu ikutan kelas “Ngarep Cinta — Heal your broken heart and attract true love” bareng Coach Anti dan Coach Lia.
Di kelas ini, kamu bakalan diajarin caranya melepaskan obsesi kamu terhadap seseorang dan berhenti ngarep, menyembuhkan akar pahit dan keyakinan negatif, dan membuka hati sehingga kamu bisa punya relationship yang rukun, selaras, dan bahagia.
Siapa yang nggak mau!?
Kalau kamu udah siap bahagia, klik link di bawah ini. 👇🏻
Sekarang giliran kamu.
Apakah kamu pernah punya pengalaman nggak bisa berhenti ngarep dari orang yang nggak memiliki perasaan yang sama? Kalau pernah, bagaimana cara kamu mengatasinya?
Save this for later!
Apakah post in bermanfaat dan menginspirasi buat kamu? Simpan di board kamu di Pinterest. Dan bagikan di social media-mu. That way, you’ll always have this info on hand!
Leave a Reply