Pengin ikutan Kelas Healing Ngarep Cinta tapi masih ragu? Baca testimonials kelas cinta.
Don’t take it from us. Take it from them!
“Saya dan pasangan menjalani hubungan long distance marriage selama 8,5 tahun dikarenakan hal-hal tertentu.
Namun di awal Agustus 2020, saya mendapat kabar bahwa pasangan berselingkuh. Walaupun berjanji akan menyudahi perselingkuhannya, namun ternyata di awal Oktober, kembali ketahuan kalau mereka masih berhubungan.
Rasa kecewa yang luar biasa menghantam saya karena merasa begitu mudahnya saya mempercayai janjinya untuk berhenti bersikap tidak setia.
Saat sedang betul-betul merasa down, tiba-tiba saya menemukan akun @ngarepcinta di Instagram. Entah kenapa, saat itu saya merasa semua postingannya sangat sesuai dengan apa yang sedang saya alami sehingga saya langsung segera mendaftar kelas healing Ngarep Cinta.
Selama di kelas ini, saya merasa semua yang dikatakan oleh Coach Anti dan Coach Lia itu masuk akal. Saya mulai sadar kalau selama bulan Agustus sampai Oktober ini saya kebanyakan drama. Alih-alih menyembuhkan luka, yang ada malahan semakin memperdalam luka.
Di kelas healing Ngarep Cinta, saya belajar melepaskan semua emosi yang tertahan di dada saya sampai jadi terasa jadi ringan.
Saya jadi sadar bahwa segala sesuatu memang sudah diatur oleh Allah dan apa pun yang sampai pada saya, saya hanya perlu bersikap ikhlas menerima karena itu sudah yang terbaik, sekalipun tampaknya tidak begitu.
Bahkan setelah kehilangan nafsu makan selama berhari-hari, setelah selesai kelas healing, hal yang pertama saya rasakan adalah rasa lapar yang luar biasa. Amazing, nafsu makan saya muncul begitu saja.
Setelah beberapa hari pasca healing pun, saya merasa tidak memiliki hasrat untuk marah ketika mengingat semua kejadian yang sudah saya alami. Bahkan kemarin saya memutuskan untuk memaafkan orang ketiga yang telah hadir di antara kami. Fyi, sebelumnya saya bercita-cita tidak akan memaafkan seumur hidup.
Yang saya sukai, materi di kelas ini bukan cuma sekedar teori. Di kelas pun lebih ke arah sharing ketimbang menggurui dan memaksakan apa yang diajarkan. Semuanya terasa menyenangkan dan terasa manfaatnya.
Kelas ini bukan kelas teori, tapi kelas ini benar-benar mengajarkan teknik yang sudah terbukti di kehidupan kedua Coach-nya sendiri.”
Annanda
“Sepuluh tahun lalu, suami pergi dengan wanita lain. Kami pun berpisah.
Setelah itu, kisah cinta saya tidak terlalu istimewa. Saya memang pernah dekat dengan beberapa orang. Mereka semua merasa jatuh cinta sama saya, tapi sepertinya selalu bukan orang yang tepat UNTUK SAYA. Beda agama, terlalu jauh beda umur, atau bahkan suami orang. Pacaran sembunyi-sembunyi jadinya. Bahkan ada yang bertahan selama 5 tahun, dan menjadi sebuah hubungan yang sia-sia.
Banyak banget keraguan yang berkecamuk di dalam hati saya. Sekalipun butuh sosok kuat yang bisa melindungi dan menerima, saya juga merasa sayang bila harus kehilangan kebebasan saya untuk bisa melakukan apa pun tanpa perlu seizin pasangan. Mungkin karena melihat teman-teman saya yang punya pasangan yang sangat posesif. Ribet. Jadi merasa lebih nyaman begini saja.
Setiap dekat dengan seseorang, selain saya merasa terlalu banyak perbedaan untuk dilanjutkan menjadi lebih serius, tapi ada juga pertimbangan, apakah anak-anak mau menerima kekasih ibunya dengan hati terbuka?
Akhirnya, tiap dekat dengan orang, sama-sama nggak mau serius gitu.
Ujung-ujungnya, karena mau tapi ragu, tanpa sadar saya selalu menarik pengalaman yang bikin patah hati. Ketika saya sedang merasa jatuh cinta, tiba-tiba dia menghilang, dan tentunya saya patah hati. Atau di saat masih percaya, dikhianati pasangan yang berselingkuh. Atau laki-laki yang saat ini sedang dekat-dekatnya menyatakan mau menikah dengan mantannya.
Saat membaca beberapa caption pada postingan Instagram @ngarepcinta, kok kayaknya sebagian adalah pengalaman-pengalaman yang saya alami juga. Saya jadi makin pengin menelusuri tulisan-tulisan lainnya sampai akhirnya memutuskan untuk ikut workshop “Attract True Love” — karena penasaran tentunya.
Setelah ikut kelas, saya baru sadar bahwa semua yang terjadi tergantung kepada sikap dan prasangka kita. Tanpa perlu menyalahkan orang lain, kita bisa memperbaiki apa pun yang terjadi dengan melakukan releasing. Perasaan menjadi sangat tenang, nyaman, dan damai. Seperti memulai hidup yang baru dan siap melakukan apa saja. Tidak ada yang perlu dicemaskan lagi.
Kelas ini memberi solusi yang hampir tidak pernah dilakukan oleh orang pada umumnya, yaitu releasing semua emosi negatif yang ada dan terakumulasi terus menerus sepanjang hidup kita. Dan itu mempengaruhi sikap dan karakter hidup kita selanjutnya.
Yang saya sukai, materi kelas ini mengupas tuntas segala jenis relasi dan memberikan solusi masalah-masalah yang ada tanpa perlu berlarut-larut.
Dengan releasing, keajaiban-keajaiban kerap muncul dan merasa tenang. Kita bisa melakukan langkah selanjutnya yang lebih baik dan benar sehingga hidup kita jauh lebih nyaman daripada sebelumnya.
Rasanya hampir tak percaya bahwa saya bisa lepas dari keterikatan batin pada seseorang yang membuat saya menderita.”
Della
“Maret 2018—bulan yang nggak pernah aku lupakan. Akhirnya aku mengetahui kalau suamiku mempunyai WIL. Wanita muda yang seumuran dengan anak pertama kami.
Bahkan uang yang aku kumpulkan dari hasil kerja kerasku, merekalah yang menikmati.
Rasanya hopeless banget. Aku ditinggal dengan 3 anak laki-laki kami. Nggak ada tempat tinggal. Nggak ada uang. Nggak ada rumah—karena bertahun-tahun aku bekerja keras di negeri orang, uang yang aku kirimkan untuk membayar cicilan rumah nggak pernah dia bayarkan sehingga akhirnya disita oleh bank. Mobil pun dia bawa pindah ke luar pulau.
Aku kehilangan kontak dengan suami dan nggak tahu harus bagaimana. Hanya bermodal nekad dengan bayangan 3 anak yang butuh biaya pendidikan, aku pun menjadi TKW.
Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kelas release healing dengan Coach Anti. Perasaan yang tadinya seperti bongkahan batu besar di dalam dada bisa dilepaskan tanpa beban. Rasanya plong.
Sempat berjumpa lagi dengan mantan suami di bulan Desember 2019, tapi aku nggak ada perasaan apa-apa. Benci dan dendam sudah hilang. Aku mengikhlaskan dia bersama orang lain.”
Angeliyah
“Aku kesel banget sama pacarku, karena nggak pernah beliin bunga. Aku udah berusaha komunikasi. Tapi orangnya ngeyel, nggak mau disalahin. Padahal aku udah banyak berkorban buat kepentingan dia, apa sih salahnya ngasih bunga!?
Karena pikiran aku berisik banget, akhirnya aku booking sesi releasing dengan Coach Lia. Aku pun merasa lebih tenang.
Dan tiba-tiba nggak sampai seminggu kemudian, aku dibeliin hadiah yang melebihi bunga sama pacar aku. Dia kasih aku laptop. Aku butuh bangeeeeet buat kerjaan aku dan dia beliin aku! Terus, dia juga berubah banyaaakkk banget. Dia nggak lagi reseh dan berusaha mengontrol-ngontrol. Releasing works!“
Nura
“Aku single parent dengan dua anak. Delapan tahun lalu, aku pindah ke Jakarta demi mengikuti mimpi mantan suami dengan meninggalkan pekerjaan dan menguras semua tabungan pribadi.
Pernikahan kami selama 7 tahun tadinya bahagia bak sinetron. Setelah di Jakarta, tiba-tiba dia berubah. Kami bertengkar dan keinginan bercerai tercetus dari mulut kami berdua.
Dia bilang, dia berusaha sabar menghadapi aku selama 7 tahun pernikahan kami. Sementara tidak pernah sekali pun dia pernah memberi tahu apa pun meskipun aku udah bertanya. Aku patah hati karena dia kabur dan meninggalkan aku dan anak-anak tanpa sepatah kata pun.
Aku berusaha memperbaiki keadaan namun akhirnya menyerah dan memilih bercerai.
Setelah satu tahun berlalu, aku butuh untuk ngecek keadaan hati setelah perceraian.
Random searching dan scrolling, tiba-tiba aku nemu info akun @ngarepcinta di Instagram.
Semesta yang membimbing aku karena aku memang butuh kelas ini untuk menghidupkan harapan di diriku agar mampu berdiri di atas kaki sendiri. Aku ingin bahagia dengan pasanganku selanjutnya, menikmati hidup dan pernikahan yang membahagiakan satu sama lain.
Tadinya sempat ragu, soalnya nama kelasnya desperate banget: NGAREP CINTA, hahaha.
Terus, karena sering ikutan kelas yang terlalu mengawang-awang, jadinya aku pikir sama aja dengan kelas lain.
Tapi ya itu, apa yang dipertemukan oleh semesta susah untuk diabaikan.
Sabtu 19 September 2020, hari kelas healing Ngarep Cinta diadakan, juga tepat 1 tahun aku dan mantan suami sah bercerai.
Sebagai pengingat bahwa segala sesuatu bisa berubah, aku dikasih scolarship oleh kelas healing Ngarep Cinta. Alhamdulillah, aku dapat hadiah anniversary perceraian, hehehe.
Aku juga digratisin private consultation sama Coach Lia. Senang, terharu, dan berterima kasih sekali.
Semoga makin sukses untuk kedua coach yang baik hati di Kelas Healing Ngarep Cinta “Attract True Love”.
Setelah kelas ini, aku jadi lebih tenang. Aku merasa percaya diri dan plong. Percaya dirinya karena udah tau cara untuk release apa pun yang negatif, termasuk self talk yang negatif.
Aku paling suka karena materi yang diberikan sangat powerful dan bisa langsung dipraktikkan oleh siapa saja. Aku juga suka energi dari kedua coach.
Penjelasan dan ilmu yang selalu aku cari dan pemahaman lebih dalam tentang diri yang sejati aku temukan di kelas ini. Perspektifnya mencerahkan. Aku jadi ngerti bahwa segala masalah, pola pikir, belief, dogma, dan segala yang kita pegang belum tentu benar.
Aku pengin orang tahu kalau di kelas ini, coach-nya berpengalaman jatuh bangun dalam relationship sehingga semuanya udah terbukti, tersertifikasi di bidang healing, adminnya ramah dan fast respond.
Materinya bagus dan solutif. BEDA dari yang lain.”
Dhida
“Saya di-PHK karena bucin dan bodoh, selalu menolak tugas kantor ke luar daerah demi menyenangkan mantan kekasih yang selalu mengancam meninggalkan. Saya terpuruk dari karyawan teladan menjadi karyawan tidak berguna.
Setelah 8 tahun berhubungan, saya ditinggal kekasih, lalu dia menghilang dan saya dikejar-kejar oleh debt collector dengan hutang ratusan juta karena keluarga mantan selalu mengarahkan DC untuk mencari saya. Padahal saya tidak tahu menahu soal hutang tersebut.
Menyesal menyerahkan masa depan saya berupa karier dan waktu yang tidak bisa diulang.
Menyesal masih tetap bertahan setelah diselingkuhi dan mengalami mental abuse.
Saya merasa diri tidak berguna. Saya berada di posisi nadir untuk bertahan hidup atau menyerah .
Saya ingin memiliki pasangan yang saling menerima dan berbagi. Saya ingin pasangan yang memahami bahwa setiap orang itu unik dan istimewa dengan kelebihannya masing-masing. Tidak ada yang merasa terpaksa dan dipaksa untuk berkorban. Tidak ada mental abuse.
Makanya, saya memutuskan untuk ikut kelas “Attract True Love”-nya Ngarep Cinta karena ingin mengobati luka batin, baik yang saya sadari maupun yang di luar kesadaran.
Di sisa umur saya, saya ingin memperbaharui kualitas hidup. Bukan hanya untuk saya sendiri tapi untuk banyak orang, dimulai dari memperbaiki mental yang sudah carut marut.
Kelas ini mengurai semua masalah dan bagus dikuti tidak hanya untuk masalah cinta kepada lawan jenis tapi semua masalah dan pelepasan emosi.
Saya suka kelasnya karena simpel dan mudah dimengerti. Sebenarnya, lebih enak lagi kalau bisa face to face, jika tidak sedang pandemi.
Coach Anti dan Coach Lia menginspirasi saya untuk menggali potensi diri dan mengenal pribadi lebih dalam.
Saat di kelas, saya merasa lega dan plong, dan bisa melepaskan semua masalah. Saya jadi lebih menerima, tidak banyak berharap dan menuntut akan keadaan. Kembali kepada sang Pemilik segala.
Saya mendapat ketenangan batin.
Saya sudah sadar, dulunya saya ngarep cinta, dan itu menjerumuskan.”
Dewi
“Saya single parent sejak 13 tahun lalu. Anak laki-laki saya yang berusia 20 tahun sudah mulai pacaran dan sibuk sendiri, membuat saya takut ditinggal sendiri.
Sejak bercerai sampai sekarang, saya nggak nyaman pergi ke tempat ramai sendiri. Sepertinya, orang tahu kalau saya gagal mempertahankan perkawinan dan saya yang salah.
Saya mengikuti kelas healing Ngarep Cinta karena ingin move on dan hidup bahagia, terlepas dari pengalaman yang nggak enak. Saya ingin bisa happy walaupun sendiri, atau kalau diberi jodoh lagi, hubungan bisa lebih harmonis.
Ilmu di kelas ini keren banget! Di sini, kita diingatkan kalau kita tuh ENOUGH.
Setelah kelas, saya merasa lebih plong dan mengerti apa yang harus dilakukan. Saya makin mengerti kalau nggak usah ngarep karena pengharapan itu yang bikin sakit hati. Kalau ada keinginan, lepaskan saja. Law of attraction hanya akan bekerja jika kita melepas ngarep.
Kita juga jadi sadar kalau kita tidak sendiri. Banyak juga yang punya pengalaman sama. Jadi, nggak usah putus asa atau patah semangat.
Miracle yang aku alami banyak. Tapi yang satu ini bikin sedikit amaze.
Sore-sore, nonton acara Baim Wong yang lagi makan sate kambing.
Duh, pengin banget, kan…
Tapi lagi zaman PSBB gini, kok serem kalau harus pergi ke resto. Ya udah, lepasin aja.
Eeeh, besok siangnya, tiba-tiba tukang sate ayam yang mangkal di depan rumah datang bawain sate kambing!!! FREE buat saya karena selama ini dibolehin jualan sate ayam di depan rumah.
Sampe bengong kegirangan. Amaze banget…
Lha, kemaren pengin banget sate kambing… Lha, dapet gratis dari tukang sate ayam. Mustinya kalau mau ngasih, kan, sate ayam sesuai yang dia jual, ya…
Sampe sekarang masih takjub sih…
Keren emang ilmu-ilmu di kelas ini, hihihi…”
Citra
“Pernah dulu kena yang namanya body shaming. Rasanya gila, seolah-olah dunia runtuh. Semua orang kelihatan cantik dan aku yang paling jelek di muka bumi. Itu benar-benar titik terendah. Boro-boro menjalani suatu hubungan. Rasanya aku selalu tidak pede.
Dulu, ada orang yang aku suka di masa lalu, dan sepertinya dia bisa menerima aku. Kalau tiba-tiba ingat dia, aku pasti menangis dan selalu membandingkan dia dengan orang lain yang sedang dekat denganku. Kadang-kadang, pikiran bilang, “Kejar aja lagi.” Dan hati pun bertanya-tanya, apa kelebihan dia sehingga layak dikejar? Hasilnya, aku selalu berhenti di sini dan nggak pernah punya hubungan yang aku inginkan.
Akhirnya aku memutuskan untuk healing dibantu oleh Coach Lia dengan teknik Sedona Method. Aku belajar caranya melepas emosi sehingga aku bisa menjadi diri sendiri.
Karena ingin terus move on untuk urusan cinta, aku ikutan Kelas Ngarep Cinta bersama Coach Anti dan Coach Lia.
Setelah mengikuti Kelas Ngarep Cinta bersama Coach Anti dan Coach Lia, aku jadi sadar di mana “salahku”. Aku memutuskan untuk benar-benar mencintai diri sendiri dulu — istilah kata, bucin diri sendiri. Aku sadar, dengan lebih mencintai diri sendiri, aku bisa membuka diri untuk orang lain. Dengan mencintai diri sendiri, baru aku bisa mencintai orang lain dengan baik.
Kini, aku jadi lebih mencintai diri sendiri, bisa lebih menghargai diri sendiri, dan bisa move on dari sesuatu yang tidak pasti.”
Elga
“Sudah lebih dari setengah tahun aku diabaikan suami karena kesalahanku. Walaupun aku sudah minta maaf berkali-kali, aku chat nggak pernah dibalas. Sakit juga nggak peduli. Kebetulan kami tinggal beda kota karena bisnis dia di luar kota.
Nggak tau lagi apa yang harus aku lakukan. Sampe sering sesak napas dan dokter diagnosa aku kena anxiety. Ditambah lagi situasi pandemi ini, penderitaannya tambah berat.
Pas ada dapat info kelas healing Ngarep Cinta, aku langsung daftar, karena aku takut aku terpuruk.
Ternyata kelas ini BEDA dari LOA dan aku cocok.
Aku suka karena kelas ini membuka pikiran.
Alhamdulillah setelah ikut kelas healing sudah mendingan. Kesedihan dan kekhawatiran berkurang.
Aku suka karena kelas healing Ngarep Cinta ini membuka pikiran. Aku juga udah mulai tidak terlalu berharap lagi.
Alhamdulillah tadi pagi tumben banget suami telepon nanya kabar.
Aku pun rajin merilis akar dari keinginanku. Kadang-kadang, sehari aku sampai 5 kali releasing. Aku mau lepasin semua.
Akhirnya, aku jadi punya kesempatan ngobrol panjang lebar sama suami yang sudah mulai sedikit melunak. Walaupun belum begitu banyak perubahan, tapi aku merasa jadi ada power dan keberanian serta punya pendirian. Jadi, istilahnya nggak jadi bucin gitu loh, Coach.
Terima kasih ilmunya, Coach. Memang benar, ya. Setelah kita berhenti berharap dan memaafkan, kita akhirnya bisa menerima dan hidup jadi lebih santai atas satu masalah yang kita hadapi.”
Ecy
“Pernikahanku sudah berjalan selama 16 tahun. Tapi aku sering merasa hampa, merasa tidak disayang suami.
Aku ikutan kelas healing Ngarep Cinta agar lebih menemukan bahagia dari dalam diri sendiri.
Kelas ini sangat bermanfaat. Asyik banget belajar bareng Coach Anti dan Coach Lia.
Memang kelas ini beda, ya, membuat aku jadi punya kebiasan baru, yaitu kirim-kirim cinta ke segala sesuatu dan semua hal setiap pagi. Sama seperti waktu dibimbing di kelas.
Aku juga jadi berubah doanya. Dulu, kalau doa, kan, bikin permohonan yang buanyak…
Sekarang, tiap berdoa hanya ucapan syukur…. Terima kasih, Tuhan, atas tubuh yang sehat, terima kasih atas kesehatan suami, terima kasih atas banyak hal. Semua aku sebutkan, bahkan sampai baju, kasur, dan barang-barang yang aku punya, dan lain-lain.
Emosi juga bisa lebih terkontrol. Misalnya ada teman yang bikin emosi dan senang drama, sekarang udah nggak ngefek buatku. Biasanya, kan, ih, kesel banget gitu, ya.
Aku jadi lebih ringan menjalani hidup dan bisa melepaskan semua rasa. Tinggal sejatinya hidup: Cinta dan bahagia.
Dalam waktu 3 hari setelah kelas, kelihatan banget perubahan dalam diri suami. Yang biasanya kalau aku nge gas sedikit dia ikutan marah, ini kok, nggak?
Ajaib…. Dalam waktu 2 minggu, beberapa hari ini, suamiku berubah penuh canda! Tanpa diminta memang suamiku berubah sendiri jadi penuh cinta.
Seperti yang Coach Lia bilang, cara vibrasi juga bisa berubah-ubah setiap hari. Kalau vibrasi kita berubah, yang lain mengikuti. Jadi, ya, aku ngikut aja, terserah batin mau bawa vibrasi ke mana.
Terima kasih, Coach Anti dan Coach Lia, sudah berbagi.
Aku cerita ke temen-temen kantor, dan mereka langsung mau ikutan kelasnya!”
Theresia
“Setelah 10 tahun menikah, hubungan digantung oleh suami tanpa kepastian karena dia tertarik kepada orang lain, juga tidak pernah dinafkahi lahir dan batin.
Tiga tahun kemudian, aku diminta untuk mengajukan cerai di pengadilan agama. Anak-anak ikut aku tanpa nafkah dari mantan suami.
Setelah dua tahun semenjak resmi bercerai, saya mulai menjalin hubungan dengan pria lain, tapi selalu saja mereka tidak siap untukku.
Pernah menjalin hubungan dengan pria beristri. Kami menjalani pertemuan dengan sembunyi-sembunyi, namun karena aku merasa bersalah kepada istrinya, aku memutuskan untuk tidak menghubungi dia lagi.
Kemudian aku menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda 15 tahun.
Sama juga, kita bertemu dengan sembunyi-sembunyi karena dia takut orangtuanya tau.
Aku merasa tidak layak untuk dia: digantung tanpa kepastian, ghosting, dan menjalin hubungan tanpa restu orangtua.
Banyak banget rasa yang berkecamuk di dada. Sedih, benci, kecewa, hampa, takut, sial, putus asa.
Tadinya sok-sok an kuat dengan menahannya, berusaha menolak semua rasa tersebut, dan selalu memaksa diri untuk berpikir positif. Tapi yang ada, rasa tersebut semakin kuat dan membuat aku semakin terpuruk dengan rasa sakit.
Alhamdulillah, Allah telah mempertemukan aku dengan Coach Lia dan Coach Anti di Instagram, dan Alhamdulillah, aku diizinkan mengikuti kelas healing Ngarep Cinta “Attract True Love”.
Sebelum kelas healing dimulai aja, aku udah merasa lega dan bahagia banget.
Saat ini, aku tidak lagi memaksakan rasa. Apa yang mau muncul, muncullah. Apa yang mau lewat, ya lewatlah.
Ternyata aku lebih lega setelah menyadari rasaku sendiri dan melepas apa yang tidak bisa aku kendalikan.
Terima kasih, Coach Lia dan Coach Anti.
Kini, aku siap untuk dicintai dan mencintai, mendapatkan keluarga yang bahagia.”
Sanny
“Suatu hari Coach Anti datang ke warungku. Aku langsung curhat karena aku mau mengatur Pak suami. Aku maunya dia harus begini dan begitu. Setelah sesi releasing kilat, aku sadar, ternyata aku tidak perlu begitu. Pak suami berubah sendiri. Releasing menjadi pengalaman yang terindah buat aku. Langsung mindset aku cling, gitu!”
Dewi
“Dulu aku pikir, saat nikah dengan landasan tak pacaran, cinta bisa tumbuh dan hadir.
Sampai aku bercerai dan kembali menikah dengan lelaki yang sama dua tahun kemudian (karena pertimbangan anak dan berharap ada perubahan), dan akhirnya bercerai lagi setelah bertahan sekitar 11 tahun, cinta itu tak hadir juga dalam hidup rumah tangga saat itu.
Sejak tahun 2015, aku hidup bersama dua anak gadisku yang cantik dan solehah.
Cintaku hadir saat aku ingin sendiri. Ada seorang lelaki yang aku harapkan bisa menjadi kekasih dunia akhirat.
Tapi gara-gara pandemi, hubungan kami jadi sedikit tersendat.
Sedikit lagi, kita akan tinggalkan tahun 2020. Aku butuh masa depan cerah, berkah, berlimpah. Aku butuh pertolongan Sang Maha Agung Penguasa alam raya agar bisa memberi jalan menjadi lebih lancar, menjalankan ibadah terbaik berumah tangga dengan lelaki yang saat ini dekat dengan diriku.
Makanya, aku berharap bisa menjadi bagian kelas healing “Attract True Love”-nya Ngarep Cinta dan Alhamdulillah, aku bisa ikut kelasnya.
Tadinya aku pikir, kelas healing ini bakalan berderai air mata.
Yaa Allah, nih kelas ternyata berderai senyum-senyum deh…. Bikin happy.
Baru kali ini aku ikut kelas healing ketawa-tawa terus.
Gawat deh masuk kelas cinta Ngarep Cinta. Aku banyak senyum-senyumnya setelah ikut kelas ini. Bisa awet muda. Naik level kechantikan Andahhh….
Aku bersyukur ada kesempatan ikut kelas ini, apalagi dipertemukan dengan orang-orang hebat. Wah, keren banget. Takjub.
Coach Anti, ya namanya artis, ya, bisa memiliki pernikahan yang damai tanpa diketahui media selama 10 tahun. Nggak perlu diketahui orang, yang penting kita bahagia. Coach Lia pasangan juga gantengnya, ya.
Mereka sudah pernah sakit hati dan patah hati, tapi luar biasa hubungannya sekarang. Ini yang namanya kebaikan. Semoga aku juga bisa.
Setelah ikut kelas ini, aku santai banget. Biasanya, kan, kalau WA nggak dibaca, aduh, aku sudah marah. Nah, sekarang, biasa aja.
Sebenernya, sekarang tuh aku terbengong-bengong dengan perubahanku.
Intinya, diri sendiri jadi lebih baik sekarang.”
Nailah
“Saya ikut training “True Love”-nya Ngarep Cinta karena bertanya-tanya kenapa belum menikah sampai sekarang ini. Memang saya terlalu dipenuhi banyak pikiran takut begini dan begitu.
Bertahun-tahun, saya sering baca buku tentang psikologi, law of attraction, quantum ikhlas, dan ikut banyak training, eh, saya malahan bingung sendiri kenapa setelah praktik hasilnya beda.
Baru kebuka itu pintu doraemon setelah training kelas cinta ini. Saya ke mana aja…. 😅
Baru ngerti, baru ngeh nya sekarang. Emang belajar itu jangan pake buku, tapi pake guru!
Kelas “Attract True Love”-nya Ngarep Cinta ini bagus bangeeet dan seru. Ngakak mulu di kelas ini.
Sekarang saya merasa lebih bahagia dan tidak berlarut-larut dalam masalah. Semuanya saya lepas. Pokoknya lebih rileks sekarang dan Alhamdulillah seneng.
Ilmu yang saya dapat di kelas ini bisa diaplikasikan ke goal yang lain.
Saya selalu mengingat apa pesan Coach Anti dan Coach Lia. Biarkan semuanya lewat dan lepas.
Punya goals boleh tapi jangan sertakan emosi. Hilangkan emosi dan lepaskan.
Yang pengin healing dan sukses di karier dan hidup, yang pengin apa yang kita mau bisa terwujud, bisa ikutan kelas ini. Cuuus.”
Mufida
“Setelah 12 tahun bersama, suami menikahi admin di tempat usaha kami tanpa sepengetahuan saya. Mereka kabur dan mengamankan seluruh aset yang kami miliki, yaitu 2 konveksi, rumah, dan 4 unit mobil.
Lucunya, saya hanya ditinggali hutang berupa cicilan motor dan suami admin saya itu diceraikan dengan dikasih motor, hahaha….
Sekalipun merasa tidak dihargai, diremehkan, diselingkuhi, saya bersyukur bisa mengakhiri hubungan yang toxic.
Saya ikut kelas “Attract True Love” karena saya ingin menyembuhkan luka dan membuka wawasan baru, bertemu orang baru, dan punya kegiatan baru—tidak untuk rujuk.
Sama sekali nggak ada keraguan untuk SEGERA ikut kelas ini. Tim Ngarep Cinta dan kedua Coach-nya luar biasa.
KELAS INI TUH Ilmu bangeeettt…., menyampaikan akar masalahnya.
Dulu saya menggantungkan kebahagiaan sendiri pada pasangan.
MAKANYA PATAH HATI!
Sejauh ini, semua asyik banget, termasuk punya banyak teman baru. Seru banget.
Materi kelas “Attract True Love” yang paling saya sukai adalah teknik releasing-nya yang lebih mendalam. ada rasa bahagia. Ngena ke hati.
Saya merasa jauh lebih baik, bahagia, damai, nggak mikir hal lain lagi, bisa ketawa. No more worries about anything now.
Wajib banget orang tau tentang kelas ini karena mengenai perbaikan luka diri dan mengubah diri kita dengan segera. Ajaib.
Coach lia dan Coach anti, kalian luar biasaaa…. Nggak kebayang dahulu kala kalian melewati kerikil bagaimana…. Saat ini, kalian bisa mengubah dunia dan kami.Terima kasih, Coaches…. Semoga makin bahagia dan membahagiakan…. Allah mudahkan urusannya. Aamiin. ❤️❤️❤️ ”
Selly
“Inget banget pertama ketemu Coach Lia dan Coach Anti pas hidup saya lagi berantakan gara-gara cewek. Akhirnya setelah ikut private releasing dengan Coach Lia, sekarang saya bahagia banget dan udah ngerti kalau saya nggak perlu ngejar, memohon-mohon, ngarep cinta, apalagi stres gara-gara relationship. Now, I just relax into Being.“
Riki
“Kisah cinta saya lurus-lurus saja tanpa drama. JUSTRU Saya malahan tertarik sama aku Instagram-nya @ngarepcinta karena saya ingin menyembuhkan inner child dan luka batin yang mempengaruhi kualitas hidup saya. Saya ingin belajar mengidentifikasi dan melepas belief yang menghambat kebahagiaan dan kemajuan hidup saya.
Saya ikutan kelas “Attract True Love” dengan mengandalkan kata hati saya.
Terbukti benar bahwa kedua coaches di @ngarepcinta sangat kompeten dan menguasai bidangnya.
Mbak Anti & Mbak Lia HUMBLE padahal orang-orang jenius lho! Tiga puluh empat tahun lalu, Mbak Anti itu sudah juara renang Sea Games, ikut GSP Mas Guruh Soekarno Putra, sudah jadi penulis lagu, dan penyanyi. Mbak Lia hebat, menulis puluhan buku best-seller yang diterbitkan oleh Gramedia, jadi healer yang sangat menguasai base teorinya, sering liburan ke Eropa (suka iri dengan orang yang bisa berlibur ke Eropa. Saya pernah ke sana juga tapi buat kerja, bukan liburan!).
Kelas ini sangat melegakan dan membahagiakan. Saat di kelas dan sampai saat ini, yang masih saya rasakan adalah RASA BAHAGIA. Saya sudah mendapatkan jawaban dari niat saya ikut kelas berdasarkan apa yang disampaikan oleh Coach Anti dan Coach Lia.
Kemudian muncul RASA HARU dan bersyukur kepada Allah karena sudah dipertemukan dengan Mbak Lia, Mbak Anti, Mbak Vikka, Mbak Tami, dan mendapat saudara-saudara baruku di grup WhatsApp.
Yang paling saya sukaI di kelas ini adalah saya sudah mendapatkan kunci cara merilis emosi negatif, dan statement dari Coach Anti, “Pekerjaan yang paling berat adalah bersikap SURRENDER…”
Yang saya dapatkan PRICELESS!
Saya jadi mengerti cara melakukan teknik Sedona Method (11 tahun lalu saya tertarik belajar Sedona Method dari buku tapi nggak beli-beli juga tuh bukunya), dan jadi tahu juga bahwa pernafasan ternyata sangat berpengaruh terhadap brain chemistry.
Saya menjadi bisa menerima segala emosi negatif yang datang, tahu cara mengendalikannya, merilisnya dengan BENAR, MUDAH, MENYENANGKAN!
Keuntungan lainnya lagi adalah saya tambah saudara. It means TAMBAH REJEKI dan TAMBAH UMUR yang berkah, kan?
Kalau saya boleh menilai, dalam skala 0-10, saya menilai kelas “ATTRACT TRUE LOVE” @NGAREP CINTA ada di level 11 lho!”
Adinandra
“Kisah cinta saya tidak hitam-putih atau pun abu-abu, tapi penuh warna yang spektrumnya tidak bisa dinamai satu per satu.
Ada yang pahit menyakitkan tapi harus ditelan tanpa bisa mengeluh pada sembarang orang, butuh pelampiasan, makan dan jalan-jalan, habiskan uang tanpa nabung sehingga akhirnya merasa financially insecure.
Saya ikut kelas “Attract True Love” @ngarep cinta karena penasaran dengan cerita sukses seorang teman. Saya ingin tahu, benarkah hubungan cinta yang saya jalani saat ini sudah sesuai dengan yang saya butuhkan?
Awalnya setelah ikutan kelas, saya belum terlalu “ngeh” tapi tetap mempraktikkan teknik Sedona yang diajarkan.
Nah, melalui support sesi Q & A via Zoom seminggu setelah kelas utama, saya baru mengerti bagaimana cara yang pas untuk dilakukan dengan ilmu baru ini.
Sekalipun saya belum sepenuhnya sadar dengan hasil secara langsung, tapi tidur saya tambah nyenyak. Ini penting buat saya.
Rasa khawatir akan kehilangan hubungan percintaan saya saat ini juga berkurang. Malahan, saya dan pasangan jadi lebih sering bercanda dan saling menyemangati.
Saya suka materi di kelas ini karena ringan dan tidak ribet. Ilmunya bermanfaat.
Kini saya lebih ringan dalam menjalani hari-hari saya karena rasa khawatir dikeluarkan sedikit demi sedikit.
Harapan saya, @ngarepcinta membuat kelas yang menghadirkan testimoni alumni karena hal paling penting yang orang perlu tahu dari kelas ini adalah manfaatnya. Orang mau melakukan sesuatu hanya jika merasa ada manfaat yang dibutuhkannya.
Soalnya, kan, tadinya juga saya ragu ikutan kelasnya karena selalu ada pertanyaan khas di diri saya apakah akan ada manfaatnya untuk saya. 😅”
Dewi
“Kisah cintaku cukup intens dalam jangka waktu yang singkat.
Aku pernah mengalami kisah cinta yang sangat menyenangkan hingga yang bikin lelah saking toxic-nya. Selama berganti pasangan pun aku pernah diselingkuhi dan berselingkuh.
Udah macem pro aja, hidup 23 tahun kisah cintanya dibikin ribet sendiri.
Kenapa aku bilang dibikin ribet sendiri? Karena di kelas “Attract True Love”, aku jadi sadar kalau semua pola relasi itu aku yang bikin sendiri.
Awalnya memang nggak paham kenapa hubungan yang nggak langgeng itu bisa terus-menerus terjadi tapi setelah sadar, akhirnya I successfully cut the pattern.
Sebelum ikut kelas ini, aku yang jomblo ini tiba-tiba seneng banget sama satu orang. Senengnya pun dari kejauhan karena nggak punya kontaknya sama sekali.
Biasa dong. jadi kepikiran punya pasangan dalam waktu dekat, tapi mempersulit diri sendiri dengan membuat pikiran tentang tipe pasangan ideal yang mirip dengan orang itu. Padahal aku udah sempet dapet “petunjuk” akan dapet pasangan yang pas. Cuma, ya, nggak dalam waktu dekat. Intinya, nggak usah ribet musingin hal itu.
Tapi namanya masih aja ngikutin pikiran… Jadilah aku tuh kepikiran dan aku jadi “pengIn” terus tapi nggak dapet-dapet dong, hahaha.
Dari sejak ikut kelas @ngarep cinta sampai sekarang, aku jadi nggak terganggu dengan pikiranku dan udah nggak fascinated by it. It‘s just another thought and it’s not my story.
Jadi lebih lega bisa menjalani hari dengan santai dan produktif.
Beneran lega.
Bawaannya senyum mulu aja, padahal aku ini bukan tipe yang sering senyum aslinya.
Kelas ini nggak cuma teori. Dengan caranya sendiri, kelas ini bisa memfasilitasi kita untuk menyadari dan menerima kehadiran diri kita sendiri tanpa perlu belajar teknik ribet. Coach Anti dan Coach Lia nggak memaksakan apa pun ke aku harus pakai cara yang ini-itu kalau sedang menghadapi a,b,c.
Thank you, Coach Lia dan Coach Anti, for sharing your time and inspiring stories. Thank you, all the participants, for lighten up my day.
Aku suka kelas inikarena teman-teman peserta lain pun datang dengan tujuan untuk bisa menjalani harinya dengan tenang. Karena teman-teman juga, proses releasing-ku terjadi dan selesai begitu saja tidak ada hambatan. Seneng bisa lihat wajah-wajah yang jadi lebih terang daripada sebelum kelas dimulai, energinya positif!”
Alika
“My biggest struggle was a breakup, and I was in deep apathy and grief at that time. I don’t know what is going to happen if I hadn’t found Coach Adelia. I went to psychiatrists but they don’t learn how to manage and release emotions. But Coach Adelia helped me letting all of this unconscious stuff go. At first, I was surprised that we can easily let go of unwanted emotions without we have to kill ourselves. I was in my head and not so much in contact with my feelings and emotions.
In comparison to this state of Being I just experienced after Coach Adelia helped me to let go of that sense of lack, ngarep cinta is like begging for dirt to eat, when you can have the full table!
Throughout my year of working with Coach Adelia by my side, most of the time is I feel released and delightful, I sense ease in the body, and I stop taking things too seriously. The feeling of love is always there too. It’s coming from within. We’re not dependent on another person for our happiness. I can see I wasn’t loving myself and I’m starting to love myself and I can start loving other people myself.
I’m happy I found Coach Adelia! She makes releasing stuff from the subconscious both easy and fun.”